Ilmuwan Berhasil Menumbuhkan Embrio Manusia di Lab Hanya Dalam Waktu 2 Minggu

embryo-3

PUGAM.com – Mempelajari tahap awal pertumbuhan embrio manusia akan memiliki dampak yang signifikan pada metode fertilisasi in vitro, serta pada pemahaman kita tentang bagaimana penyakit berkembang ketika kehidupan baru saja dimulai.

Namun, selalu diperlukan untuk menempatkan kembali embrio yang dibuahi di lab ke dalam rahim setelah tujuh hari agar mereka dapat menempel dan berhasil berkembang menjadi janin.

Para peneliti di Universitas Cambridge (UC) kini hampir berhasil menggandakan waktu tersebut, memungkinkan sebuah embrio untuk tumbuh di laboratorium hanya dalam waktu 13 hari penuh.

Salah satu alasan utama mengapa prosedur fertilisasi in vitro dapat gagal adalah bahwa telur yang dibuahi di lab itu sendiri dapat gagal untuk menempel ke dinding rahim ketika ditaruh kembali ke dalam rahim. Penyebab persis mengapa hal ini terjadi sangat sulit untuk dipahami karena belum jelas berapa lama embrio bisa dibiarkan berkembang di luar tubuh namun tetap berfungsi.

Dengan prosedur baru yang memungkinkan embrio untuk dipelajari hingga 13 hari, harapan pemahaman yang lebih besar tentang bagaimana meningkatkan kemungkinan kesuksesan implantasi akan muncul, yang saat ini hanya berkisar 25 persen kemungkinannya.

“Implantasi adalah tonggak dalam perkembangan manusia dimana mulai dari tahap ini dan seterusnya embrio benar-benar mulai mengambil bentuk dan keseluruhan rencana yang telah ditentukan,” kata Magdalena Zernicka-Goetz dari UC, yang memimpin penelitian.

“Itu juga merupakan tahap kehamilan di mana banyak perkembangan-perkembangan yang tidak sempurna dapat diperoleh. Namun hingga saat ini, belum mungkin untuk mempelajari ini pada embrio manusia. Teknik baru ini memberikan kita kesempatan yang unik untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang pembangunan diri kita sendiri selama tahap penting ini dan membantu kita memahami apa yang terjadi, misalnya, selama keguguran,” sambungnya.

embryo-2

Metode yang digunakan para peneliti melibatkan sebuah prosedur yang telah mereka kembangkan selama lima tahun terakhir pada tikus, di mana telur-telur yang dibuahi dibudidayakan pada sebuah media khusus.

“Medianya mengandung serum, yang diperlukan untuk penempelan,” kata Marta Shahbazi. Shahbazi adalah salah satu penulis utama dalam sebuah makalah yang diterbitkan di jurnal Nature Cell Biology pekan ini. “Selain itu, embrio itu mengandung beberapa vitamin dan asam amino, protein dan hormon seperti progesteron dan estrogen. Ini merupakan media yang sangat kaya yang mengandung semua nutrisi yang diperlukan untuk memungkinkan kelangsungan hidup embrio.”

Setelah embrio dikultur, Shahbazi mengatakan bahwa embrio itu akan melekat pada permukaan plastik transparan, yang memungkinkan para peneliti untuk merekam pertumbuhannya.

Salah satu kejutan yang didapat oleh para peneliti adalah bahwa mereka menemukan embrio tersebut dapat “mengatur diri” di luar rahim, bahkan ketika tidak ada faktor maternal atau pengulturan. Sebagai bagian dari organisasi ini, mereka melihat bahwa rongga terbentuk sekitar hari ke-10, tahap penting untuk perkembangan tubuh lebih lanjut.

Walau mungkin embrio tersebut dapat tumbuh melampaui hari ke-13, hukum di Inggris, di mana penelitian ini dilakukan, melarang apa yang dianggap sebagai mengembangkan manusia di laboratorium untuk lebih dari 14 hari.

Shares
Please Login, Register or comment as Guest.
Subscribe
Pilihan:
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments