Para Peneliti Kembangkan CAPTCHA Audio yang Lebih Aman

Para Peneliti Kembangkan Captcha Audio yang Aman

Para peneliti dari Ruhr-Universitaet-Bochum mengembangkan sistem captcha yang mudah bagi manusia namun sulit bagi robot dengan membacakan kata-kata bermakna dan kata-kata omong kosong.

PUGAM.com – Pikirkan CAPTCHA yang mengganggu, sekarang bayangkan seberapa buruk hal itu bagi pengguna tunanetra. Sejauh ini, belum pernah ada solusi yang benar-benar solid bagi pengguna tunanetra untuk membuktikan bahwa mereka manusia.

CAPTCHA yang merupakan singkatan dari (Completely Automated Public Turing Test To Tell Computers and Humans Apart) kadang terlalu sulit untuk dipecahkan atau justru terlalu mudah bagi bot. Namun, para peneliti dari Ruhr-Universitaet-Bochum punya solusi untuk hal ini.

Rangkaian kata akan dibaca keras oleh komputer yang terdiri dari kalimat bermakna dan kalimat omong kosong atau tidak masuk akal. Apa yang perlu pengguna lakukan adalah mengidentifikasi bagian kalimat omong kosong tersebut untuk membuktikan diri sebagai manusia. Kedengarannya sederhana bukan? tapi itu sulit bagi bot sebagaimana dilansir oleh Phys.org.

Ini merupakan metode yang akan memudahkan pengguna khususnya mereka yang tidak bisa melihat dibandingkan dengan metode saat ini, yaitu menyalin kata-kata ke komputer dan membacanya keras-keras. Mungkin bagi Anda pengguna normal tidak akan pernah tahu seperti apa rasanya.

Metode CAPTCHA terbaru ini tidak hanya mempermudah proses verifikasi manusia tapi juga akan menyulitkan bots. Komputer saat ini yang cukup baik dalam mengenali kata-kata dalam beberapa kasus justru lebih handal daripada manusia. Tapi jika melibatkan kata atau kalimat omong kosong, maka mesin perlu bekerja keras untuk mengidentifikasinya.

Sebagai contoh, Anda bisa mencobanya pada program asisten virtual seperti Siri atau Cortana. Ucapkan kata-kata tidak masuk akal, tidak berurut, atau omong kosong dan lihat seperti apa sistem merespon kata-kata Anda.

Dengan pemikiran ini, kita bisa membayangkan betapa mudahnya CAPCTHA baru ini bagi manusia yang dibekali akal sehat untuk dapat membedakan mana kalimat bermakna dan mana kalimat omong kosong, tetapi sangat sulit bagi mesin untuk mencari tahu mana yang benar.

Menurut para peneliti yang mengembangkan metode ini, tingkat keberhasilan mesin untuk dapat lolos dalam metode ini hanya 14 persen. Sedangkan pada sistem CAPTCHA audio sebelumnya, tingkat keberhasilan mesin atau bots bisa mencapai 63 persen.

Penelitian yang diberi judul “Towards Improved Audio CAPTCHAs Based on Auditory Perception and Language Understanding” ini akan diterbitkan dalam ACM Transactions on Information and System Security akhir tahun ini.

Shares
Please Login, Register or comment as Guest.
Subscribe
Pilihan:
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments