Ilmuwan Menggunakan Plasenta Buatan untuk Membantu Bayi Prematur Tetap Hidup

Plasenta Buatan

Sebuah tim peneliti berhasil menjaga lima bayi kambing yang lahir dalam kondisi sangat prematur tetap hidup dengan membiarkan mereka “bernapas” melalui plasenta buatan, sementara paru-paru dan hati mereka tetap dalam proses penyembuhan dan berkembang.

PUGAM.com – Bayi yang lahir sebelum 24 minggu berada pada risiko kematian yang sangat tinggi dan bahkan jika mereka bertahan hidup, mereka berisiko tinggi mengalami cacat jangka panjang. Menurut George Mychaliska, direktur dari University of Michigan’s Fetal Diagnosis and Treatment Center, “salah satu risiko paling berat bagi bayi prematur adalah paru-paru yang belum berkembang dan terlalu rapuh bahkan untuk menerima teknik venitilasi paling lembut sekalipun.”

Dia menambahkan, “paru-paru bayi immature atau belum dewasa tidak dapat menyuplai oksigen ke otak, jantung dan organ lainnya.”

Dalam rangka meningkatkan harapan hidup bagi bayi yang sangat prematur, peneliti membuat sebuah langkah logis setidaknya untuk beberapa alasan yaitu dengan mereplikasi lingkungan bayi di dalam kandungan seolah-olah mereka masih berada dalam janin.

“Kami pikir, mengapa kita tidak memecahkan masalah prematur dengan menciptakan lingkungan intrauterine? Mungkin kita harus memperlakukan bayi-bayi mungil ini seolah-olah mereka masih berada dalam kandungan,” kata Mychaliska.

[pg_youtube_advanced url=”https://www.youtube.com/watch?v=r4Tp7dm2Blo” autohide=”yes” rel=”no” https=”yes”]

Pertama tim mencobanya pada bayi domba prematur dengan menghubungkannya pada plasenta buatan yang mengoksidasi tubuh mereka tanpa harus bernapas melalui paru-paru. Dalam hal ini mereka memanfaatkan proses yang disebut extracorporeal membrane oxygenation (ECMO). Hal ini memungkinkan proses oksigenasi, sementara jantung dan paru-paru dibiarkan untuk tetap beristirahat.

Hasilnya, kelima bayi domba prematur tersebut dapat bertahan hidup setidaknya untuk satu minggu.

“Ini adalah perubahan paradigma yang lengkap. Penelitian kami masih dalam tahap yang sangat awal, tapi kami telah melewati tonggak penting dan memberikan kita semua janji tentang merevolusi pengobatan prematuritas. Meskipun banyak dari terapi yang kami lakukan selama ini berhasil menyelamatkan banyak nyawa, namun hal itu tidak dirancang untuk bayi prematur dan sering tidak efektif atau bahkan menyebabkan komplikasi,” ujar Mychaliska.

Penelitian ini merupakan hibah dari National Institutes of Health yang mudah-mudah dapat segera diterapkan dengan aman dalam rangka meningkatkan harapan hidup bayi prematur.

Shares
Please Login, Register or comment as Guest.
Subscribe
Pilihan:
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments