Baterai Bekas Ponsel Lamamu Dapat Menyalakan Lampu Surya LED Selama 3 Tahun!

1446784048789

PUGAM.com – Sebuah studi baru menyatakan bahwa terdapat cara yang lebih baik untuk mendaur ulang baterai bekas, yaitu menggunakannya untuk menyediakan pencahayaan yang lebih aman untuk orang-orang di negara-negara berkembang dan wilayah-wilayah yang sulit untuk dijangkau.

Biasanya, rata-rata ponsel diganti setiap 2 tahun sekali, namun baterai lithium-ion di dalamnya masih dalam keadaan baik untuk penggunaan selama 5 tahun. Itu berarti baterai tersebut terbuang atau didaur ulang saat masih dapat digunakan selama 3 tahun lagi, lebih dari cukup untuk menyimpan energi bagi lampu surya LED, menurut temuan para peneliti dari Universitas Kyung Hee di Seoul.

Itu merupakan hal besar bagi wilayah-wilayah terpencil dan negara-negara berkembang yang masih mengandalkan lampu-lampu minyak tanah untuk penerangan, yang memompa asap beracun berbahaya ke udara, menyediakan penerangan yang tidak konsisten, juga dapat menyebabkan luka bakar dan dengan mudah dapat menyebabkan kebakaran.

“Baterai-baterai dari ponsel bekas digabungkan dengan panel surya dan lampu LED dapat menjadi pengganti yang baik dari lilin atau lampu minyak tanah yang menyebabkan polusi, berbahaya, dan hanya memberikan pencahayaan yang buruk,” tulis peneliti utama, Boucar Diouf pada Journal of Renewable and Sustainable Energy.

Untuk menguji gagasan tersebut, Diouf menghubungkan baterai lithium-ion dari sebuah ponsel dan menggunakannya untuk menyalakan lampu surya berdaya 1 Watt selama 3 jam. Dan ketika ia menukar lampu Led tersebut dengan yang memiliki daya 0.5 Watt, yang masih dapat menyediakan cukup cahaya untuk membaca dan menulis, sistem tersebut bertahan selama 6 jam.

Diouf kemudian melakukan pengujian lebih lanjut dan membuat sebuah sistem dengan daya 12 volt dari 3 baterai, lampu 5 Watt, dan panel surya dengan harga kurang dari US$25 (329 ribu). Sistem tersebut berhasil menyediakan cukup energi untuk menyalakan ruangan selama 5 jam per hari untuk 3 tahun lamanya, tanpa membutuhkan sedikitpun perawatan.

berikut contohnya:

Diouf1JRSE2

Ketika baterai mati/tidak dapat digunakan lagi, panel surya tetap dapat bekerja dengan baik, jadi pengguna hanya tinggal mengganti baterainya saja. Baterai yang sudah mati tersebut kemudian dapat dijual “untuk proses daur ulang final dengan mengambil kembali bagian logamnya,” tulis Diouf.

Lampu surya juga mengurangi banyak emisi karbon akibat pembakaran lilin. Diouf memperkirakan bahwa jika tiap keluarga yang tidak memiliki lampu menukarkan 5 jam penggunaan lilin per harinya dengan sistem lampu surya, itu dapat mengurangi total keseluruhan 36 ribu ton CO2 secara global per hari.

“Ketika sebuah baterai ponsel di daur ulang, sekitar 130 gram CO2  dilepaskan ke lingkungan perharinya,” tulis Diouf. “Ketika 3 baterai disusun pada sebuah sistem, sebuah ruangan akan dipenuhi cahaya yang dapat digunakan untuk belajar, penerangan yang sehat dan aman, atau untuk aktivitas yang dapat mendatangkan pendapatan.”

Ini merupakan gagasan yang sangat baik, namun tidak terdapat kekurangan jika berhubungan dengan solusi-solusi lingkungan. Bagian yang sulit adalah mewujudkannya, dan membangun infrastruktur untuk memudahkan orang-orang yang memiliki terlalu banyak ponsel-ponsel lama di laci lemari mereka agar memberikannya pada orang-orang yang membutuhkannya untuk menyalakan lampu di rumah-rumah mereka.

Mari kita berharap bahwa terdapat pemikir-pemikir hebat seperti Diouf lainnya di luar sana yang memiliki solusi pada permasalahan praktis ini, karena kita telah kehabisan alasan dalam mengambil aksi melawan perubahan iklim dan kemiskinan.

Shares
Please Login, Register or comment as Guest.
Subscribe
Pilihan:
guest
1 Comment
Terbaru
Terlama
Inline Feedbacks
View all comments
misbah
misbah
5 tahun yang lalu

Tulis Komentar…membutuhkan berapa baterai jam dinding jika ingin menyalakan lampu 5watt