Demi Keselamatan, Kota di Jerman Ini Memasang Lampu Trotoar Khusus Bagi Pecandu Smartphone

traffic-lightss_1024

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa banyak diantara kita berjalan dengan mata hanya tertuju pada layar smartphone. Bahkan ketika kita melihat sesuatu yang mengasyikkan, semua hal di sekeliling kita bagaikan menghilang, termasuk orang-orang di sekitar kita, sepeda atau truk yang sedang melaju ke arah kita.

Untuk mengakomodasi ‘barisan Zombie’ smartphone dari warga lokal dan pendatang/turis, sebuah kota di Jerman, Augsburg memutuskan untuk memasang lampu lalu lintas pada trotoarnya.

Benar! Untuk menjaga keamanan para pejalan kaki ketika menatap pemberitahuan dari Facebook beserta pesan-pesan yang diterima mereka, barisan sinar LED warna merah sekarang telah ditanam pada trotoar antara 2 pemberhentian trem/kereta kecil yang berfungsi sebagai universitas lokal, dan jika gagasan itu berhasil, maka pemasangannya akan dilanjutkan pada seluruh bagian kota.

Walau terdengar lucu, namun ada alasan logis dibalik keputusan ini: seorang gadis berusia 15 tahun tewas setelah berjalan dihadapan trem ketika melihat smartphone-nya dan mendengarkan musik. Dua orang lainnya terluka setelah kecelakaan yang serupa terjadi di kawasan tersebut.

Warga Jerman memiliki julukan khusus untuk orang-orang yang menghabiskan waktunya dengan menatap layar ponsel mereka yaitu “smombies” atau smartphone zombies. Seperti yang dilaporkan Ian Thomson di The Register, pihak berwenang sangat memprihatinkan keselamatan dari para anak mudanya di jalanan. Semoga saja lampu-lampu baru ini dapat mencegah tragedi lainnya.

Lampu-lampu tersebut bekerja dengan memancarkan sinar merah ketika persimpangan trem berada dekat dengan pejalan kaki – memberi waktu yang cukup bahkan untuk penggemar terberat dari instagram sekalipun. “(lampu-lampu) ini menciptakan level baru dari perhatian,” tutur juru bicara dari kota Augsburg, Stephanie Lermen, pada N-TV di Jerman.

[pg_youtube_advanced url=”https://www.youtube.com/watch?v=3Va9EpF9_hY” autohide=”yes” rel=”no” https=”yes”]

Rick Noak dari The Washington Post mengutip sebuah studi baru yang mengamati 14 ribu orang dari berbagai kota di Eropa yang menyatakan bahwa 17% dari pejalan kaki menggunakan smartphone mereka ketika berjalan pada lalu lintas jalan raya. 8% dari mereka bahkan terlihat sedang menulis pesan ketika menyeberang pada persimpangan jalan yang ramai.

Permasalahan yang lebih buruk dilaporkan terjadi di Amerika Serikat, dimana sekurang-kurangnya terdapat 1 dari 3 orang pejalan kaki yang terganggu oleh smartphone mereka ketika menyeberang jalan, penemuan tersebut berdasarkan studi yang dilakukan pada 1.102 orang.

Studi-studi juga telah menunjukkan bahwa menulis pesan ketika berkendara ternyata merusak kemampuan mengemudi kita melebihi dari ketika sedang mabuk, dan jika kita mempertimbangkan seberapa besar bahaya dari mengemudi ketika mabuk, maka itu menunjukkan seberapa besar diambilnya kemampuan kognitif kita ketika berkonsentrasi pada smartphone kita.

“Melakukan panggilan, mendengarkan musik, menggunakan aplikasi dan bertukar kirim pesan menyebabkan risiko gangguan di lalu lintas jalan raya,” ujar salah seorang peneliti dari studi Eropa, Clemens Klinke. “Banyak pejalan kaki jelas-jelas meremehkan bahaya untuk keselamatan mereka sendiri jika mereka mengalihkan perhatian pada kejadian-kejadian di jalan dengan cara ini.”

Mari berharap lampu-lampu yang ditanam di jalan ini dan sedikit pikiran sehat dapat mencegah kecelakaan-kecelakaan di masa depan yang diakibatkan oleh ‘smombies’ yang terganggu perhatiannya.

Shares
Please Login, Register or comment as Guest.
Subscribe
Pilihan:
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments