PUGAM.com – Anda mungkin pernah mendengarnya dalam sebuah iklan layanan telekomunikasi, atau melihatnya terpampang di poster-poster di pinggir jalan. Tapi, apa sebenarnya 4G LTE? Bagaimana kecepatannya dan juga cakupannya jika dibandingkan dengan jaringan 3G?
Sejarah 3G dan 4G
Untuk memahami apa itu LTE, kita harus kembali ke belakang. Anda mungkin ingat pada tahun 2000-an ketika 3G atau generasi ke-3 diluncurkan dan secara signifikan membuat ponsel Anda dapat mengakses internet dengan lebih cepat dan nyaman.
Jaringan 3G pada saat itu diperlukan untuk memenuhi standar teknis IMT-2000 (International Mobile Telecommunications-2000) dengan puncak kecepatan download mencapai 200 Kbps, atau 0,2 Mbps. Ini mungkin tampak lambat untuk kita di zaman sekarang, tapi pada saat itu, dengan kecepatan seperti itu sudah lebih dari cukup untuk mengakses internet tanpa kendala dan menerima pemberitahuan email secara tepat waktu.
Secara logika, setelah generasi ke-3 atau 3G, mobile communications technology akan terus berkembang ke generasi ke-4, yaitu 4G. ITU Radiocommunications Sector (ITU-R) telah menetapkan beberapa persyaratan mengenai seperti apa jaringan 4G seharusnya. Setidaknya, 4G harus mampu mencapai puncak kecepatan download 100 Mbps, sedangkan perangkat stasioner seperti hostpot mobile harus mencapai puncak kecepatan 1 Gbps.
Dalam beberapa tahun terakhir, jaringan 3G telah mengalami beberapa kemajuan, mulai dari diperkenalkannya High Speed Packet Access (HSPA) yang menawarkan puncak kecepatan teoritis hingga 7,2 Mbps dan sering juga disebut sebagai 3.5G atau Turbo 3G. Kemudian muncul 4G dalam bentuk Evolved High Speed Packet Access (HSPA+) dan Long-Term Evolution (LTE). Keduanya dipasarkan sebagai “4G”, meskipun sebenarnya keduanya tidak memenuhi standar yang ditetapkan oleh ITU-R dalam mencapai puncak kecepatan download 100 Mbps.
Bagaimanapun, LTE bukan hanya sekedar bentuk peningkatan dari 3G, tetapi hal itu dimaksudkan untuk menjadi lebih dari sekedar sebuah istilah umum yang mengacu pada teknologi 4G. Dengan kata lain, LTE suatu saat akan benar-benar mencapai kecepatan yang dimaksud, yang bisa dikateogrikan sebagai 4G yang sesungguhnya.
Sebagai bentuk kompromi, ITU-R akhirnya memutuskan bahwa operator seluler dapat memasarkan LTE dan HSPA sebagai 4G, karena dianggap telah mewakili peningkatan yang signifikan dari 3G dan membuka jalan untuk kecepatan 4G yang sebenarnya.
Kecepatan dan Cakupan LTE
Setelah kita tahu sejarahnya, pertanyaan berikutnya yang muncul adalah jenis kecepatan seperti apa yang ditawarkan jaringan LTE saat ini? Terus terang, itu tergantung di mana Anda tinggal dan layanan dari operator mana yang Anda gunakan.
Menurut sebuah laporan dari Open Signal, kecepatan download rata-rata jaringan LTE di AS adalah 9,9 Mbps, sedangkan rata-rata secara global hanya mencapai 13,5 Mbps. Di Indonesia, kecepatan download rata-rata jaringan LTE mungkin tidak lebih dari 10 Mbps sehingga jelas hal ini masih jauh dari kecepatan ideal untuk jaringan 4G itu sendiri, yaitu 100 Mbps, tetapi setidaknya kecepatan saat ini sudah jauh lebih baik dibandingkan kecepatan 3G. Di tengah perlombaan empat operator nirkabel raksasa di AS, bahkan yang tertinggi hanya mampu mencapai kecepatan rata-rata 12 Mbps, yaitu Verizon.
Perlu diingat, angka-angka tersebut hanya rata-rata sehingga bisa saja lebih cepat atau lebih lambat dari yang disebutkan. Jika Anda ingin mengetahui seberapa cepat jaringan yang sedang Anda gunakan saat ini, cukup download dan install aplikasi speedtest, kemudian lakukan pengujian secara berkala untuk mengetahui nilai rata-rata dari kecepatan jaringan yang Anda gunakan.
Kecepatan tertinggi operator Amerika Serikat T-Mobile hanya mencapai 39,19 Mbps (masih jauh di bawah 100 Mbps)
Android: Download di Google Play
Ketika berbicara mengenai jaringan seluler, maka kecepatan bukanlah satu-satunya faktor yang harus diperhitungkan, tetapi ada faktor lain yang tak kalah penting, yaitu cakupan. Ketika Anda mendapatkan jaringan LTE yang sangat cepat tetapi dengan cakupan yang sangat terbatas maka tidak akan ada artinya.
Cakupan sepenuhnya tergantung pada operator. Misalnya, masing-masing dari empat operator besar di Amerika Serikat, yaitu AT&T, Sprint, Verizon, dan T-Mobile memanfaatkan pita frekuensi yang berbeda dengan cara memisahkan sinyal mereka satu sama lain. Sebuah pita frekuensi adalah sekelompok frekuensi radio yang digunakan oleh operator seluler untuk berkomunikasi dengan klien, yaitu smartphone Anda dan sebaliknya.
Spesifikasi jaringan LTE saat ini memungkinkan operator untuk menyebarkan sinyal pada blok pita frekuensi yang berbeda. Pada intinya, masing-masing blok menyediakan bandwith yang dialokasikan untuk setiap jaringan. Beberapa operator di Amerika Serikat mendedikasikan saluran mereka seluas-luasnya untuk jaringan LTE pada kisaran 10MHz hingga 20MHz. Cakupan jaringan pada frekuensi yang lebih rendah, terutama pada kisaran 700MHz akan menyediakan akses LTE di lokasi-lokasi tertentu, seperti lokasi yang dipenuhi bangunan.
Masa Depan: LTE Advanced dan 5G
Kecepatan jaringan telekomunikasi tidak diragukan lagi akan terus meningkat. LTE Advanced adalah standar baru yang kini sedang hype di beberapa perusahaan telekomunikasi, yang menjanjikan kecepatan “4G” yang sesungguhnya. Jadi pada dasarnya, LTE Advanced adalah 4G dalam arti yang sesungguhnya.
Sementara itu, jika kita jauh melompat ke depan, bukan tidak mungkin kita berkesempatan menikmati generasi ke-5 atau disingkat 5G dengan kecepatan mencapai 10 gigabits per detik, cukup untuk men-download film Full HD hanya dalam hitungan detik.
Tidak seperti LTE yang menempati pita frekuensi rendah, 5G dapat menempati kedua pita, frekuensi rendah dan pita frekuensi ultra tinggi. Dengan menggunakan pita-pita frekuensi yang lebih tinggi berarti 5G tidak akan melakukan perjalanan sejauh 4G LTE untuk sampai di perangkat Anda. Standar teknis untuk teknologi ini masih dikerjakan dan tidak akan selesai sampai tahun 2020. Untuk saat ini, 4G LTE sudah dianggap cukup baik bagi sebagian besar pengguna ponsel di seluruh dunia.