Alinker, Sepeda Roda Tiga yang Memberikan Alternatif Mobilitas Berjalan

Alinker

PUGAM.com – Alinker adalah alat transportasi baru yang akan memberdayakan para pecinta jalan kaki atau pengguna skuter, dirancang bagi mereka yang membutuhkan sedikit bantuan dalam bepergian tapi juga tidak ingin terlena dengan kendaraan mesin yang ada.

Berbeda dengan sepeda pada umumnya, Alinker memungkinkan pengguna untuk tetap tegak dan mereka dapat bergerak maju bukan dengan cara mengayuh karena sama sekali tidak ada pedal dan sistem rantai pada Alinker. Pengguna dapat menggunakan kakinya menyapu jalan sehingga memberikan dorongan secara langsung untuk mulai bergerak maju atau mundur.

Barbara Alink, seorang desainer asal Belanda yang sekarang tinggal di Kanada, menciptakan Alinker dalam menanggapi kondisi penuaan ibunya, di mana sang ibu selama ini menggunakan alat bantu transportasi seperti skuter. Alink berpikir bahwa harus ada alat bantu mobilitas baru selain yang telah ada saat ini.

Alink mulai merancang sepeda ini dengan memanfaatkan perspektif dari pengguna dan alat bantu seperti apa yang mereka inginkan. Sebagian besar orang menjawab ingin sesuatu yang menyenangkan dan benar-benar keren ketika digunakan.

Sepintas, Alinker tampak seperti sepeda roda tiga atau bentuk lain dari alat mobilitas pribadi termasuk sepeda “non-pedaled walk/scoot bikes” (sepeda tanpa mengayuh) seperti Levicle dan Fliz yang cukup trendi di Eropa saat ini.

Alinker

Setelah berbicara dengan calon pengguna yang ia survey, Alink datang dengan desain yang bahkan ibunya pun akan menyukainya. Sekali lagi, ini benar-benar terlihat seperti sepeda roda tiga dengan bingkai aluminium melengkung dilengkapi sepasang roda 16 inchi di bagian depat dan roda 8 inchi tunggal di bagian belakang.

Pengguna pun dapat menyesuaikan tinggi kursi yang akan menopang berat badan mereka ketika menggunakan Alinker untuk berjalan. Meski terlihat seperti sepeda, orang yang menggunakan Alinker tidak akan merasakan sensasi bersepeda. Sebaliknya, mereka tetap akan merasakan sensasi berjalan normal sehingga para pengguna dapat berjalan bersama alinker sambil terlibat dalam perbincangan dengan pengguna lain di jalan.

Pada dasarnya, Alinker menggunakan suku cadang dari sepeda standar dan dirancang untuk dapat bekerja dengan sebagian besar aksesoris sepeda biasa. Alat ini dilengkapi rem roda belakang dan yang paling penting adalah bisa dilipat sehingga mudah untuk dimasukkan ke dalam bagasi mobil.

Alinker

Roda belakang yang dipasang melalui as roda khusus dapat dilepas dengan mudah jika diperlukan, terutama ketika Alinker dilipat dan dimasukkan dalam bagasi mobil. Berat keseluruhan unit mencapai 12 kg dan mampu menahan beban maksimal 120 kg.

Alink mengatakan bahwa para peminat berasal dari Belanda, di mana ia meluncurkan Alinker melalui sebuah pendanaan online tahun lalu. Sebagian besar pengguna adalah para orang tua dengan kondsi fisik lemah sehingga Alinker dianggap cukup membantu dalam memberi kekuatan dalam berjalan.

Tidak sedikit pula mereka yang menggunakan Alinker sebagai sarana olahraga, kelompok ini tidak memandang Alinker sebagai perangkat mobilitas namun sebagai alat olahraga yang dapat melatih kekuatan otot kaki.

Saat ini, Alink tengah bekerja untuk dapat meluncurkan Alinker di Amerika Utara dan telah memulai kampanye nya di pendanaan online IndieGoGo. Alinker sendiri akan ditawarkan dalam tiga ukuran, dibedakan berdasarkan tinggi badan pengguna.

Alinker rencananya akan dilepas ke pasaran dengan harga retail sekitar US$200 atau 2,6 juta rupiah, mengingat kampanye nya di IndieGoGo telah mencapai target dengan mengumpulkan dana sebesar US$30.000.

[pg_youtube_advanced url=”https://www.youtube.com/watch?v=zy5xyLw7P88″ autohide=”yes” rel=”no” https=”yes”]

Shares
Please Login, Register or comment as Guest.
Subscribe
Pilihan:
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments