NASA Temukan Tata Surya dengan 7 Planet Seperti Bumi di Dalamnya

NASA Temukan Tata Surya dengan 7 Planet Seperti Bumi di Dalamnya

Image credit: futurism.com

Para astronom baru saja mengumumkan sebuah penemuan terbaru yang memiliki dampak monumental pada kehidupan di luar Bumi. Mereka menemukan sebuah sistem Tata Surya dengan sejumlah planet seukuran Bumi di dalamnya. Kemungkinan terdapat air dalam bentuk cair. Google pun menjadikan penemuan kali ini sebagai tema Doodle mereka.

PUGAM.com – Rabu (22/02), para ilmuwan yang bekerja menggunakan teleskop di European Southern Observatory (ESO) dan NASA mengumumkan penemuan sistem Tata Surya baru dengan sejumlah planet seukuran Bumi di dalamnya. Tim menegaskan, pengukuran kepadatan planet menunjukkan bahwa enam di antaranya benar-benar mirip dengan planet Bumi.

Tiga planet di antaranya terletak pada zona layak huni. Jika Anda belum mengenal istilah “zona layak huni” atau dikenal juga sebagai “zona goldilocks”, itu adalah wilayah yang mengelilingi sebuah bintang di mana air dalam bentuk cair secara teoritis dapat ditemukan.

Ini berarti bahwa ketiga dari planet tersebut mungkin memiliki sebuah lautan berisi air dalam bentuk cair seperti di Bumi dan secara otomatis memunculkan kemungkinan adanya kehidupan di sana.

Michaël Gillon, pemimpin penulis dari penelitian kali ini mencatat bahwa Tata Surya kali ini memiliki planet yang seukuran Bumi dengan jumlah paling banyak yang pernah ditemukan dan juga penemuan dengan planet yang berpotensi memiliki air dengan jumlah paling banyak.

“Ini adalah sebuah sistem Tata Surya yang luar biasa, bukan hanya karena kami telah menemukan begitu banyak planet, tetapi karena mereka (planet) semua mengejutkan kami dengan ukurannya yang sama dengan Bumi,” ujar Gillon seperti yang dilansir oleh Futurism.

Co-author penelitian ini, Amaury Triaud mencatat bahwa bintang dalam sistem Tata Surya ini disebut ultracool dwarf, dan ia pun menjelaskan artinya serta kaitannya dengan planet yang ditemukan tersebut.

“Output energi dari bintang kerdil seperti Trappist-1 jauh lebih lemah daripada Matahari kita. Planet akan perlu berada di orbit yang jauh lebih dekat daripada yang kita lihat di Tata Surya jika memang terdapat air di permukaan planet tersebut.”

Menggapai “Dunia Lain”

Sistem Tata Surya yang baru ditemukan ini berjarak 40 tahun cahaya. Pada skala kosmik, ini adalah pintu berikutnya. Tentu saja, secara praktis diperlukan waktu ratusan juta tahun untuk kita bisa sampai di sana menggunakan teknologi saat ini.

Sejauh ini, penelitian tidak berbicara tentang potensi manusia untuk ke sana tetapi lebih menggali tentang kemungkinan adanya kehidupan di sana.

Teleskop luar angkasa Hubble sedang digunakan untuk mencari atmosfer di sekitar planet, dan Emmanuel Jehin, seorang ilmuwan yang juga bekerja pada penelitian ini menegaskan bahwa teleskop di masa depan dapat memungkinkan kita untuk benar-benar melihat ke jantung dari sistem Tata Surya ini.

Ia mengatakan: “Dengan teleskop generasi mendatang, seperti European Extremely Large Telescope (ESO) dan James Webb Space Telescope milik NASA, kita akan segera dapat mencari keberadaan air serta bukti kehidupan di sistem Tata Surya ini.”

[pg_youtube_advanced url=”https://www.youtube.com/watch?v=v5Xr-WkW5JM” autohide=”yes” rel=”no” https=”yes”]

Sumber: futurism.com

Shares
Please Login, Register or comment as Guest.
Subscribe
Pilihan:
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments