Perbedaan antara Jailbreaking, Rooting, dan Unlocking

Perbedaan antara Jailbreaking, Rooting, dan Unlocking

PUGAM.com – Dibandingkan dengan PC, ponsel dan tablet adalah perangkat yang penuh dengan keterbatasan. Jailbreaking, rooting, dan unlocking adalah cara-cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan keterbatasan tersebut.

Apakah cara-cara tersebut diperbolehkan? Tidak aturan resmi yang melarang Anda untuk melakukannya, meskipun beberapa negara memiliki undang-undang yang melarang pengguna untuk melakukan hal-hal di atas.

Baca juga: Apakah Rooting dan Unlocking Membatalkan Garansi?

Lalu apa perbedaan antara jailbreaking, rooting, dan unlocking? Simak penjelasannya di bawah ini.

Jailbreaking

jailbreaking

Jailbreaking adalah proses untuk menghilangkan keterbatasan yang telah dibuat oleh pihak produsen. Jailbreaking umumnya dilakukan pada perangkat Apple yang menjalankan sistem operasi iOS, seperti iPhone dan iPad. Sementara itu, istilah “jailbroken” ditujukan pada perangkat yang telah mengalami proses jailbreaking.

Jailbreaking akan menghilangkan pembatasan atau restrictions yang sebelumnya ditentukan oleh Apple, yang memungkinkan Anda untuk menginstal perangkat lunak pihak ketiga yang tidak bersumber dari App Store. Beberapa orang mungkin memiliki persepsi bahwa jailbreaking hanya digunakan untuk melakukan pembajakan, kegiatan-kegiatan ilegal, cheating, dan sebagainya.

Anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Jailbreaking memungkinkan Anda untuk melakukan hal-hal seperti mengubah browser default iPhone atau mengubah mail client. Pada dasarnya, jailbreaking memungkinkan Anda untuk menggunakan software yang tidak disetujui/diperbolehkan oleh pihak Apple sendiri.

Saat ini, jailbreaking tidak hanya bisa dilakukan pada perangkat iOS, tetapi perangkat lain dengan keterbatasan yang sama. Misalnya, sekarang ada yang namanya Microsoft Surface RT, sebuah tablet berbasis sistem operasi Windows.

Dalam hal ini, jailbreak memungkinkan Anda untuk menginstal program desktop yang tidak disetujui (secara default, sistem Windows RT hanya memungkinkan Anda untuk menjalankan aplikasi desktop yang ditulis atau dibuat oleh Microsoft).

Perusahaan seperti Apple dan Microsoft pada dasarnya tidak ingin Anda melakukan jailbreaking untuk menerobos batas-batas yang telah ditentukan. Jailbreaking memungkinkan Anda mengubah program default pada iOS atau menjalankan aplikasi desktop pihak ketiga pada Windows RT.

Rooting

Mengapa Ponsel Android Tidak dalam Keadaan Root dari Awal

Rooting adalah proses untuk mendapatkan hak ases sebagai root user pada sebuah perangkat. Rooting umumnya dilakukan pada perangkat Android, namun rooting juga dapat dilakukan pada perangkat berbasis Linux lainnya, seperti sistem operasi Nokia yang sekarang telah penisun, Symbian.

Pada Linux dan sistem operasi UNIX lainnya, root user pada dasarnya sama dengan Administrator user pada Windows. Setelah rooting, pengguna dapat memberikan hak akses khusus pada aplikasi, memungkinkan mereka untuk melakukan apa saja pada sistem. Sebagai contoh, sebuah aplikasi dengan akses root dapat meng-uninstall aplikasi sistem, menginstal sistem binari tingkat rendah, mencabut izin aplikasi, dan melakukan hal-hal ekstrem lainnya yang sebelumnya tak pernah terbayangkan.

Rooting berpotensi menggangu model keamanan Android dan berpotensi menyebabkan masalah jika pengguna tidak tahu apa yang mereka lakukan. Itulah sebabnya, mengapa perangkat Android yang dijual tidak dalam keadaan sudah ter-root sejak awal.

Di beberapa perangkat, rooting mungkin hanya bisa dicapai dengan mengekploitasi sistem keamanan. Sama seperti jailbreaking, produsen ponsel Android umumnya tidak menghendaki pengguna untuk melakukan rooting.

Unlocking Bootloader

Unlock Bootloader

Android adalah sistem operasi open-source, sehingga siapapun dapat mengambil kode sumber Android dan menciptakan “Android” versi mereka sendiri. Inilah yang melatarbelakangi lahirnya custom ROM seperti Cyanogenmod.

Umumnya, sebuah ponsel Android sampai ke tangan konsumen dalam keadaan bootloader yang terkunci. Kondisi ini hanya memungkinkan ponsel untuk booting dan menjalankan perangkat lunak yang telah disetujui oleh pihak produsen, dalam hal ini Android versi resmi atau UI bawaan dari pihak produsen yang tetap berbasis sistem operasi Android resmi. Membuka atau unlocking bootloader memungkinkan Anda untuk menjalankan perangkat lunak yang tidak resmi, seperti menginstal custom ROM, versi alternatif dari sistem operasi Android.

Praktik ini bukan hanya berguna untuk kepentingan pengembangan, tetapi pada kasus Cyanogenmod misalnya, mereka menawarkan versi terbaru dari Android untuk perangkat yang tidak lagi mendapatkan dukungan update dari pihak produsen.

Misalnya, Samsung telah menghentikan pembaruan OS pada perangkat A (hanya sampai OS Android Lollipop), dengan Cyanogenmod, perangkat A masih memiliki kesempatan untuk menjalankan OS Android Marshmallow atau yang terbaru, Nougat.

Unlocking bootloader juga secara teoritis memungkinkan Anda untuk menginstal sistem operasi non-Android. Misalnya, Anda bisa saja menginstal Ubuntu pada sebuah perangkat atau WebOS pada Galaxy Nexus ketika bootloader dalam keadaan tidak terkunci.

Tentu saja, sebuah sistem operasi harus dibangun agar kompatibel dengan perangkat tertentu. Dua sistem operasi yang disebutkan tadi mungkin tidak terlalu stabil, tetapi pengembang punya banyak alasan untuk menggunakan sistem operasi alternatif sementara mereka memperbaiki dan mengembangkan sistem operasi utama.

Unlocking Ponsel

Unlock Phone

Banyak ponsel, terutama yang diproduksi dengan kontrak bersubsidi, diatur agar hanya dapat digunakan pada jaringan operator tertentu. Jika Anda memasukkan kartu SIM dari operator lain, akan muncul pesan yang menunjukkan bahwa ponsel dalam keadaan terkunci dan tidak dapat digunakan dengan kartu SIM dari operator lain.

Untuk dapat menghilangkan pembatasan ini, Anda perlu melakukan unlocking perangkat. Hal yang sama terjadi ketika modem tertentu di Indonesia tidak dapat digunakan untuk jaringan operator lain. Biasanya kita menggunakan istilah “inject” agar modem dapat digunakan untuk jaringan operator lain.

Di negara-negara lain, banyak operator yang membuka atau unlocking perangkat ketika kontrak sudah habis, atau bisa juga pengguna diberikan kode unlock untuk membuka perangkat. Sebaliknya, operator tidak memiliki hak untuk mengunci perangkat yang dibeli langsung tanpa adanya kontrak.

Shares
Please Login, Register or comment as Guest.
Subscribe
Pilihan:
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments