Melissa si Kucing Enstein
PUGAM.com – Pertengahan tahun 2015, publik dibuat gemas dengan kemunculan seekor kucing ras Scottish Fold yang selalu menjulurkan lidahnya mirip seperti pose Albert Enstein dalam potret paling ikonik abad ke-20!
Kucing tersebut bernama Melissa dan sejak saat itu, publik menjuluki Melissa sebagai kucing ‘Enstein’, mereka bahkan mulai mensejajarkan potret keduanya dengan pose serupa seperti gambar di atas.
Pemilik Melissa adalah seorang fotografer asal Rusia bernama Alina Esther yang kemudian membuat halaman khusus untuk peliharannya itu di situs jejaring sosial Instagram. Hingga saat ini, Melissa setidaknya telah memiliki 51 ribu followers.
Di bahwah ini adalah salah satu video yang menunjukkan tingkah menggemaskan Melissa saat mendengarkan musik,
Melissa semakin terkenal saat sejumlah media memberitakan tentang keunikannya tersebut. Melissa bahkan disebut-sebut akan menggeser popularitas Grumphy Cat, si kucing ‘marah’ yang sangat terkenal kala itu.
Tapi tahukah Anda, sebenarnya apa yang membuat lidah Melissa selalu terjulur? Publik selama ini mengira bahwa itu adalah kebiasaan Melissa dan berkat kebiasaan itulah ia terkenal, tapi sebenarnya tidak begitu.
Melissa Mengidap Penyakit Osteochondrodysplasia
Melissa didiagnosis mengidap penyakit langka Osteochondrodysplasia, yaitu gangguan degenartif tulang dan tulang rawan.
Semua berawal ketika Melissa bayi terjatuh dan tulang kakinya patah, sejak saat itu ia mulai sering mengalami patah tulang.
Dokter yang mendiagnosis Melissa bahkan menyarankan sang pemilik, Alina Esther untuk segera menyuntik mati Melissa mengingat perawatan dan pengobatan penyakit tersebut akan memakan banyak biaya dan waktu yang lama.
Alina kemudian membuat sebuah tulisan di situs boredpanda.com, menceritakan tentang kisah haru Melissa dengan judul “Aku Berjuang Setiap Hari Untuk Menyelamatkan Melissa dari Kematian”.
Curhatan Sang Pemilik
Berikut isi curhatan sang pemilik kuing Melissa di situs boredpanda.com:
Saya memiliki kucing menakjubkan bernama Melissa yang juga dikenal sebagai kucing ‘Einstein’. Saya sering ditanya mengapa saya mulai memotret dirinya. Jadi, hari ini saya ingin menceritakan kisah unik tentang persahabatan, penyakit dan cinta saya untuk hewan indah yang satu ini.
Setelah mengalami banyak patah tulang, dokter mulai mendiagnosis kucing saya dengan gangguan degeneratif perkembangan tulang dan tulang rawan, Osteochondrodysplasia. Dokter menyarankan saya untuk menyntik mati Melissa karena pengobatan akan sangat mahal dan akan menghabiskan banyak waktu serta upaya.
Saya tidak bisa mengambil jalan keluar yang mudah dan memutuskan untuk memperjuangkan kehidupan Melissa. Saya mulai mendatangi banyak dokter tapi mereka menolak untuk merawat Melissa.
Saya mulai memotret Melissa untuk mengingatkan semua orang bahwa kita tidak boleh putus asa bahkan dalam situasi yang paling sulit.
Kalian semua mungkin tidak tahu bahwa saya sedang berjuang setiap hari untuk menyelamatkan hidupnya.
Melissa menatapku dengan harapan mencoba melarikan diri dari dokter dan saya tidak bisa berhenti menangis.
Setelah mengalami patah tulang keempat kalinya, kakinya mulai mati rasa dan dokter sekali lagi menganjurkan saya untuk menyuntik mati Melissa hidupnya tidak akan lama lagi.
Dokter juga mengatakan bahwa Melissa hanya memiliki satu ginjal dan karena telah terjadi perpindahan tulang pinggul, Melissa tidak akan pernah memiliki keturunan.
Saya juga mencoba untuk mengambil foto sebanyak mungkin karena saya ingin menggunakan ketidaksempurnaan Melissa sebagai sesuatu yang positif.
Saya mencintainya sehingga apapun yang terjadi, saya akan coba mempertahankannya hingga akhir.
[pg_youtube_advanced url=”https://www.youtube.com/watch?v=UbjxaFlpxig” autohide=”yes” rel=”no” https=”yes”]