Manusia Harus Belajar pada Lemur Madagaskar Jika Ingin Jelajahi Alam Semesta

Manusia Harus Belajar pada Lemur Madagaskar

PUGAM.com – Lemur kerdil Madagaskar dipercaya memegang kunci rahasia bagi manusia yang ingin menjelajahi alam semesta.

Menurut tim ahli, jika manusia dapat menerapkan kemampuan hibernasi hewan tersebut maka mereka dapat menjelajahi alam semesta.

Vladyslav Vyazovskiy, seorang neuroscientist dari Ukraina mengatakan bahwa kemampuan hibernasi sangatlah penting bagi manusia agar dapat bepergian ke luar Tata Surya kita.

Hibernasi atau mati suri yang lebih lanjut diterjemahkan oleh ilmuwan sebagai upaya untuk mengatur proses biologis dalam tubuh pernah dilakukan pada tahun 1950-an. NASA diketahui pernah mendanai penelitian biologi ini.

Harapannya adalah astronot dapat berhibernasi selama melakukan perjalanan di ruang angkasa. Dengan begitu, pesawat dapat membawa makanan, air dan oksigen jauh lebih sedikit.

Membuat penerbangan jarak jauh ke planet atau bintang lain lebih memungkinkan. Ini juga dapat mengurangi rasa bosan astronot ketika mereka harus berada dalam perjalanan selama berbulan-bulan.

Penelitian tersebut tidak berlanjut namun Vyazovskiy dan tim peneliti dari University of Oxford kini sedang mencari cara untuk menempatkan astronot ke ruang angkasa, menggunakan pengetahuan yang diperoleh dari mamalia, termasuk beruang dan lemur kerdil.

“Perjalanan ke planet terdekat kita, Mars, akan memakan waktu sekitar delapan bulan menggunakan teknologi saat ini. Jika suatu hari kita berharap ingin mengunjungi sistem tata surya yang lain, bahkan jika kita bisa bepergian dengan kecepatan cahaya, perjalanan akan memakan waktu bertahun-tahun,” ujar Vyazovskiy.

“Ketika kita mampu masuk dalam keadaan mati suri jangka panjang maka itu akan ‘mempersingkat’ jarak perjalanan dan dapat melestarikan sumber daya vital kita,” sambungnya.

Vyazovskiy berpendapat, jika mamalia besar seperti beruang dan bahkan primata seperti lemur kerdil dapat berhibernasi, maka secara teoritis manusia pun bisa melakukannya dengan menggunakan energi yang lebih sedikit.

Namun untuk membuat manusia berhibernasi, terlebih dahulu mereka harus memahami bagaimana dan mengapa para hewan secara spontan melakukan hibernasi selama beberapa jam atau bahkan berbulan-bulan.

Para ilmuwan juga perlu untuk mengatasi dampak buruk dari “pembekuan” otak yang bisa saja kehilangan kemampuan untuk mempertahankan ingatan ketika proses hibernasi berlangsung.

“Penelitian pada hewan seperti kelelawar menunjukkan bahwa sebagian ingatan terawetkan bahkan ketika mereka berhibernasi selama berbulan-bulan. Tapi tampaknya ada beberapa ingatan yang terawetkan dengan sangat baik, seperti kemampuan untuk mengingat kerabat dekat,” kata Vyazovskiy.

Dilansir oleh independent.co.uk, Dr Lewis Darnell, seorang astrobiologis dari University of Kent yang didanai oleh Badan Antariksa UK mengatakan:

“Gen untuk hibernasi ada dalam tubuh mamalia; trik bagi para peneliti adalah belajar bagaimana untuk ‘reprogramme’ tubuh manusia agar dapat mengakses kemampuan ini.”

Shares
Please Login, Register or comment as Guest.
Subscribe
Pilihan:
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments