SimSensei, Mesin yang Dapat Mendiagnosis Depresi Lewat Pola Bicara

SimSensi, Mesin yang Dapat Mendiagnosis Depresi Lewat Pola Bicara

Ilmuwan Amerika Serikat sedang mengembangkan sebuah alat yang dapat mengidentifikasi tanda-tanda depresi melalui pola bicara. Mereka mengatakan bahwa mesin ini bisa membantu mendiagnosa kondisi dengan lebih akurat.

PUGAM.com – Peneliti dari University of Southern California (USC) mengembangkan sebuah alat yang dapat mengidentifikasi tanda-tanda depresi melalui pola bicara. Peneliti berpendapat bahwa alat ini dapat membantu mendiagnosa beberapa kondisi dengan lebih akurat.

Studi terdahulu mengidentifikasi orang-orang yang menderita depresi dengan berbagai cara, salah satunya adalah menganalisis pola bicara orang tersebut. Namun, seiring waktu analisis pola bicara dianggap monoton sehingga mereka mulai meninggalkan metode tersebut.

Kini ada terobosan baru melalui sebuah mesin yang disebut SimSensei. Mesin ini menggunakan algoritma untuk menemukan suara vokal yang terkait dengan depresi. Mesin ini dirancang untuk digunakan oleh para dokter dan cara kerjanya adalah dengan menganalisis frekuensi pasien, untuk kemudian menemukan tanda-tanda yang terkait dengan depresi atau gangguan mental lain seperti stres pasca trauma.

SimSensei menggunakan algoritma yang dikembangkan pada tahun 1976 yang disebut ‘k-means’, yang dapat menempatkan satu set data besar ke dalam satu kelompok berdasarkan nilai rata-rata. Data tersebut kemudian dapat dibandingkan dengan pola bicara yang dianggap normal. Para peneliti menguji algoritma ini pada 253 relawan, yang juga dimintai untuk mengisi kuisioner.

“Temuan ini berpotensi untuk mengobati berbagai macam gangguan seperti depresi dan PTSD secara lebih efektif di masa depan,” penulis penelitian menjelaskan.

Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa setengah dari pasien yang menderita depresi didiagnosis dengan cara yang salah oleh dokter mereka. Dengan adanya asisten digital seperi SimSensei ini, bisa membantu para dokter mendiagnosis depresi, yang sebelumnya mereka hanya mengandalkan pengamatan mereka sendiri dan informasi yang disampaikan oleh pasien.

Tim pengembang SimSensei menyatakan ingin menggunakan algoritma ini untuk melihat apakah gangguan seperti skizofrenia dan parkinso dapat didiagnosa dengan cara ini juga.

Shares
Please Login, Register or comment as Guest.
Subscribe
Pilihan:
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments