Risiko Keamanan Membuka Bootloader Perangkat Android

Risiko Keamanan Membuka Bootloader Perangkat Android

Para pencinta Android sering membuka bootloader untuk me-root perangkat mereka dan menginstal ROM kustom. Tapi pernahkah Anda bertanya, kenapa perangkat Android dibuat dengan keadaan bootloader yang terkunci?

[pg_posts id=”4965″ posts_per_page=”1″]

Sederhananya, membuka bootloader atau sering disebut dengan istilah unlocking dapat menimbulkan risiko keamanan yang cukup besar pada perangkat Android di samping manfaat yang ditawarkan.

Sekarang mari kita bahas lebih lanjut.

Mengapa Bootloader Android Dikunci?

Perangkat Android dibuat dengan kondisi bootloader yang terkunci untuk suatu alasan. Ini bukan hanya karena operator atau produsen ingin mengontrol penuh penggunaan perangkat dan mencegah Anda menginstal ROM kustom.

Perangkat dengan bootloader yang terkunci hanya akan me-load sistem operasi asli/bawaan. Dengan kata lain, pengguna tidak dapat menginstal kustom ROM ketika kondisinya bootloader masih terkunci.

Dan jika bootloader perangkat Anda terkunci, Anda akan melihat ikon gembok terkunci di layar selama awal proses booting.

Android Menghapus Data ketika Anda Membuka Bootloader

Sebagai bagian dari proses unlocking, Android menghapus semua data di perangkat Anda atau biasa disebut dengan istilah wipes.

Sebagian pengguna sadar bahwa proses ini bisa saja merugikan mereka, terutama ketika yang mereka inginkan hanya me-root perangkat tanpa menginstal ROM kustom.

Tapi pada dasarnya proses seperti merupakan tindakan pencegahan keamanan yang cukup penting. Pada perangkat dengan bootloader yang masih terkunci, untuk dapat mengakses perangkat maka pengguna perlu memasukkan PIN atau password.

Dan jika Anda membuka bootloader, ini berarti Anda membuka lubang keamanan di mana orang lain yang dapat mengakses perangkat Anda secara fisik pada akhirnya dapat mem-bypass PIN atau password yang Anda terapkan.

Risiko Keamanan Membuka Bootloader Perangkat Android 1

Mem-bypass PIN atau Password

Jika bootloader perangkat Android Anda masih terkunci, kemudian katakanlah perangkat tersebut hilang dicuri. Maka pencuri tidak akan dapat mengakses data perangkat tanpa mengetahui PIN atau password yang Anda gunakan.

Namun, jika bootloader perangkat Android Anda tidak terkunci, ketika seseorang mencurinya maka mereka dapat mengakses semua data yang ada di dalamnya dengan mudah.

Mereka cukup booting ke custom recovery atau menginstal custom recovery sendiri. Dari sana, mereka dapat menggunakan perintah adb untuk mengakses semua data perangkat Anda.

[pg_posts id=”16245,5559″ posts_per_page=”2″]

Jika Anda tetap ingin membuka bootloader perangkat Android namun ingin terlindung dari masalah keamanan seperti ini, Anda dapat memilih untuk mengaktifkan fitur enkripsi Android.

Hal ini akan memastikan data Anda disimpan dalam bentuk atau format yang terenkripsi. Namun, cara ini pun sebetulnya tidak cukup dan tidak dapat melindungi data Anda dengan sempurna.

Risiko Keamanan Membuka Bootloader Perangkat Android 2

Kesimpulannya, perangkat Android dibuat dengan kondisi bootloader yang terkunci karena suatu alasan. Bootloader yang terkunci memberikan perlindungan keamanan tambahan terhadap tindakan pencurian data dan spionase yang mungkin dilakukan oleh perusahaan atau pun individu.

Sumber gambar: howtogeek.com

Shares
Please Login, Register or comment as Guest.
Subscribe
Pilihan:
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments