![\"7](\"https:\/\/img.pugam.com\/2017\/02\/7-Spesies-Kura-Kura-yang-Tak-Lazim-a.jpg\")
<\/p>\n<\/p>\n
Kura-kura adalah salah satu reptil tertua di bumi yang hidup sejak 220 juta tahun yang lalu. Hewan ini memiliki cangkang yang berfungsi untuk melindunginya dari ancaman predator. Diperkirakan hingga saat ini ada 300 spesies kura-kura yang masih hidup dan beberapa di antaranya masuk dalam daftar unik kali ini.<\/p>\n
![\"7](\"https:\/\/img.pugam.com\/2017\/02\/Spiny-Turtle-Kura-Kura-Berduri.jpg\")
<\/p>\n
Dalam bahasa Indonesia, spiny turtle memiliki arti “kura-kura berduri”. Kura-kura jenis ini berasal dari wilayah Asia Tenggara dengan karateristik cangkang yang unik dan menakjubkan.<\/p>\n
Populasi kura-kura ini diperkirakan semakin sedikit karena banyaknya perburuan untuk dijadikan makanan hingga sulit sekali menemukan habitat asli dari kura-kura berduri ini.<\/p>\n
Cangkang mereka yang berduri memiliki banyak fungsi, selain untuk melindunginya dari ancaman predator, cangkang duri itu juga berfungsi sebagai kamuflase yang akan menyamarkan mereka menjadi seperti daun berwarna coklat.<\/p>\n
Untuk spesies yang lebih muda biasanya memiliki duri yang lebih tajam dan semakin tua duri mereka akan semakin membulat (tumpul) dimakan usia.<\/p>\n
![\"7](\"https:\/\/img.pugam.com\/2017\/02\/Chinese-Soft-Shelled-Turtle.jpg\")
<\/p>\n
Chinese Soft-Shelled Turtle ini mampu mengeluarkan urine dari mulutnya. Ini adalah sebuah proses unik yang belum pernah ada pada hewan-hewan lain. Kemampuan unik tersebut memungkinan sang kura-kura untuk bertahan hidup di air asin.<\/p>\n
Jika mereka menelan terlalu banyak air asin maka mereka akan teracuni yang akhirnya membahayakan diri mereka. Dengan kemampuannya tersebut, mereka dapat mengonsumsi ulang urine yang telah dicuci sebelumnya dan secara keseluruhan, hanya 6% urine yang diproduksi oleh ginjalnya yang dibuang.<\/p>\n
Kura-kura jenis ini dapat ditemukan di China, Jepang, Taiwan, Vietnam Utara dan Rusia Timur. Mereka sering dijadikan menu makanan di negara-negara Asia. Di China saja ada sekitar 1.500 peternakan kura-kura yang mampu menjual 90 juta kura-kura\/tahun! Inilah salah satu penyebab kura-kura jenis ini diambang kepunahan.<\/p>\n
![\"7](\"https:\/\/img.pugam.com\/2017\/02\/Mary-River-Turtle-Kura-Kura-Sungai-Mary.jpg\")
<\/p>\n
Seperti namanya, kura-kura jenis ini ditemukan di sungai Mary, Queensland Australia. Mereka sangat unik karena satu sama lain memiliki warna yang berbeda. Ada yang berwarna merah, pink, coklat atau hitam.<\/p>\n
Ciri-ciri dari spesies ini memiliki ukuran kepala yang kecil dan ekor yang pendek namun dengan postur tubuh yang cukup besar. Mereka juga memiliki semacam tonjolan menyerupai tanduk di bagian bawah dagunya. Dibutuhkan waktu 25 tahun bagi kura-kura betina untuk mencapai usia matang dan 30 tahun untuk sang jantan.<\/p>\n
Kura-kura jenis ini memiliki kemampuan untuk mengambil kandungan oksigen dari air. Mereka menyerap oksigen dari air menggunakan beberapa organ yang terletak pada ekornya. Sebagian besar waktunya dihabiskan di sungai sehingga kadang tumbuh beberapa jenis ganggang atau lumut pada tubuhnya dan mereka memanfaatkan itu sebagai kamuflase.<\/p>\n
![\"7](\"https:\/\/img.pugam.com\/2017\/02\/Eastern-Long-Necked-Turtle-Kura-Kura-Leher-Panjang.jpg\")
<\/p>\n
Kura-kura jenis ini sering ditemukan di danau-danau Australia. Sesuai namanya, keunikan mereka terletak pada leher nya yang panjang. Karena itu pula mereka sering disebut kura-kura berkepala ular.<\/p>\n
Lehernya yang panjang mirip dengan ular juga mempengaruhi cara mereka berburu. Merek biasanya menangkap mangsa dengan memanjangkan lehernya dan dilakukan dengan gerakan yang sangat cepat seperti halnya seekor ular.<\/p>\n
![\"7](\"https:\/\/img.pugam.com\/2017\/02\/Big-Headed-Turtle-Kura-Kura-Berkepala-Besar.jpg\")
<\/p>\n
Big-Headed Turtle atau kura-kura berkepala besar ditemukan di wilayah Asia Tenggara. Sudah bisa ditebak, yang menarik dari kura-kura ini adalah ukuran kepalanya yang cukup besar jika dibandingkan dengan spesies kura-kura lainnya.<\/p>\n
Berbeda dengan kura-kura lainnya, Big-Headed Turtle ini tidak dapat menarik kepalanya ke dalam cangkang karena memang ukuran kepalanya yang besar. Sebagai gantinya, mereka dilengkapi dengan struktur tengkorak yang kuat untuk melindunginya dari ancaman predator dan juga memiliki rahang tajam untuk menyerang mangsanya.<\/p>\n
Kura-kura jenis ini mampu memanjat pohon menggunakan rahangnya yang tajam dan otot serta kukunya yang kuat. Sayangnya, lagi-lagi jumlah mereka yang terancam punah karena tingginya angka perburuan kura-kura jenis ini untuk dijadikan makanan oleh manusia.<\/p>\n
![\"7](\"https:\/\/img.pugam.com\/2017\/02\/Pig-Nosed-Turtle-Kura-Kura-Hidung-Babi.jpg\")
<\/p>\n
Pig-Nosed Turtle atau kura-kura hidung babi ini hewan asli Papua dan Australia. Mereka banyak hidup di air tawar namun memiliki sirip yang mirip dengan kura-kura laut. Fitur mencolok dari hewan ini adalah bentuk hidung yang menyerupai hidung babi.<\/p>\n
Mereka menggunakan hidung unik tersebut sebagai navigator dan sensor yang mampu menangkap serta mendeteksi gerakan-gerakan dari mangsanya di air keruh. Sayangnya, jumlah mereka semakin menurun sejak 50 tahun terakhir ini karena maraknya penyelundupan.<\/p>\n
Mereka sering ditangkap untuk dijadikan hewan peliharaan yang eksotis dan penurunan populasi yang paling terasa ada di pulau New Guinea. Disana, mereka sering dipanen untuk dijadikan makanan. Untungnya, kini Australia dan Indonesia mengambil peran untuk melindungi berbagai macam spesies penyu dan kura-kura termasuk Pig-Nosed Turtle ini.<\/p>\n
![\"7](\"https:\/\/img.pugam.com\/2017\/02\/Red-Bellied-Short-Necked-Turtle.jpg\")
<\/p>\n
Red-Bellied Short-Necked Turtle ditemukan di wilayah Autralia dan Papua Nugini. Kura-kura jenis ini memiliki cangkang berwarna oranye dengan corak yang unik. Kura-kura remaja memiliki warna cangkang yang lebih terang dibandingkan dengan yang tua.<\/p>\n