Studi: Konsumsi Buah Segar Turunkan Risiko Kematian Akibat Penyakit Jantung

Buah Segar Turunkan Risiko Kematian Akibat Penyakit Jantung

PUGAM.com – Penelitian terbaru telah memberikan bukti lebih lanjut tentang manfaat mengonsumsi buah bagi kesehatan.

Penelitian tersebut menemukan bahwa makan buah-buahan segar setiap hari dapat menurunkan risiko serangan jantung, stroke dan kematian kardiovaskular (kematian akibat penyakit jantung).

Dr. Huaidong Du dari University of Oxford di Inggris dan rekan-rekannya telah menerbitkan temuan ini di New England Journal of Medicine.

Dibawah 2015-2020 Dietary Guidelines for Americans, mereka merekomendasikan bahwa orang dewasa dengan aktivitas olahraga kurang dari 30 menit per hari agar mengonsumsi 1,5-2 cangkir buah setiap hari.

Rekomendasi tersebut didasarkan pada bukti-bukti yang menjadikan buah-buahan sebagai bagian dari diet sehat yang akan mengurangi risiko terkena beberapa penyakit kronis.

Namun, laporan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) tahun 2015 menemukan bahwa hanya 13,1% dari orang dewasa di Amerika Serikat yang mengonsumsi cukup buah-buahan.

Sekarang, Dr. Du dan rekan-rekannya ingin lebih menonjolkan pentingnya asupan buah dengan mengungkapkan bahwa asupan buah segar harian dapat mengurangi risiko serangan jantung dan stroke.

Para peneliti mencatat bahwa studi sebelumnya telah mengidentifikasi hubungan antara asupan buah yang tinggi dengan rendahnya risiko penyakit jantung pada masyarakat Barat.

Sementara itu, Medical News Today telah melaporkan pada studi yang sama, menemukan bahwa konsumsi buah harian di kalangan masyarakat Amerika Serikat usia muda dapat melindungi kesehatan jantung mereka di kemudian hari.

Namun, pada tahap ini Dr. Du masih belum mengetahui apakah konsumsi buah segar harian juga memberikan manfaat kesehatan bagi masyarakat Cina. Disebutkan bahwa konsumsi buah harian di Cina lebih rendah dari negara lain termasuk Inggris dan Amerika Serikat.

100 gram Buah Segar Setiap Hari Mengurangi Sepertiga Risiko Kematian Kardiovaskular di Cina

Untuk mengetahui hal ini, tim melibatkan 512.891 peserta terdiri dari orang dewasa usia 30-79 dari 10 daerah perkotaan dan pedesaan di seluruh Cina yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung atau penggunaan obat anti-hipertensi.

Peserta diminta untuk melaporkan konsumsi buah harian mereka termasuk jenis buah apa yang mereka makan dan berapa banyak. Kesehatan mereka dipantau selama rata-rata 7 tahun dengan memanfaatkan catatan dari rumah sakit serta catatan kematian.

Dibandingkan dengan peserta yang tidak pernah atau jarang mengonsumsi buah-buahan segar, mereka yang makan buah segar setiap hari memiliki tekanan darah dan kadar glukosa yang rendah serta memiliki risiko terkena penyakit jantung dan stroke yang lebih rendah.

Setelah memperhitungkan tekanan darah, kadar glukosa dan faktor lainnya, termasuk pendidikan dan kebiasaan untuk tidak merokok, tim menemukan bahwa partisipan yang mengonsumsi sekitar 100 gram buah segar setiap hari memiliki sepertiga lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal akibat penyakit jantung, dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah atau jarang makan buah-buahan segar.

Hasil tersebut juga memberitahukan bahwa jenis buah-buahan yang sering dikonsumsi partisipan adalah apel dan jeruk, sedangkan jenis kelamin partisipan tidak mempengaruhi hasil penelitian, dalam hal ini baik laki-laki atau pun perempuan sama-sama menerima manfaat kesehatan dari mengonsumsi buah setiap hari.

Mengomentari hasil ini, peneliti senior Prof. Zhengming Chen juga dari University of Oxford, mengatakan:

“Sulit untuk mengetahui apakah risiko yang lebih rendah pada orang yang makan lebih banyak buah segar adalah karena efek perlindungan yang nyata. Jika ya, maka konsumsi buah segar secara luas di Cina dapat mencegah sekitar setengah juta kematian kardiovaskular setiap tahunnya, termasuk 200.000 diantaranya yang berusia di bawah 70 tahun.”

Dr. Du mencatat bahwa hubungan antara asupan buah yang tinggi dengan risiko kardiovaskular tampaknya lebih kuat di Cina, mungkin karena konsumsi buah harian kurang populer di negara-negara berpenghasilan tinggi.

Selain itu, tim menunjukkan bahwa banyak buah-buahan yang dikonsumsi di negara-negara berpenghasilan tinggi terdiri dari varietas yang diproses, sedangkan sebagian besar buah-buahan yang dikonsumsi di Cina merupakan buah yang benar-benar segar.

Sebelumnya, MNT telah melaporkan sebuah studi yang menunjukkan penurunan harga buah dan sayuran sebesar 10% dapat mencegah lebih dari setengah juta kematian akibat penyakit kardiovaskular di Amerika Serikat pada tahun 2035.

Shares
Please Login, Register or comment as Guest.
Subscribe
Pilihan:
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments