Ilmuwan Cairkan Anak Anjing yang Membeku Selama 12.400 Tahun

Ilmuwan Cairkan Anak Anjing yang Membeku Selama 12.400 Tahun

PUGAM.com – Para ilmuwan telah mencairkan sebuah spesimen yang ditemukan membeku di tebing curam Sungai Syalakh.

Spesimen diketahui adalah anak anjing dari zaman Pleistosen, yang diperkirakan telah membeku selama 12.400 tahun. Para ahli mulai meneliti apakah anak anjing tersebut merupakan hewan peliharaan orang-orang yang hidup pada masa itu.

Sementara itu, ilmuwan spesialis kloning dari Korea Hwang Woo-suk yang hadir dalam proses autopsi anak anjing tersebut telah mengambil beberapa sampel dalam upaya untuk membawa spesies punah tersebut ‘hidup’ kembali.

[pg_posts id=”8865″ posts_per_page=”1″]

Profesor Hwang Woo-suk yang terlihat bersemangat atas penemuan ini mulai mengambil sampel kulit, otot dan tulang rawan telinga.

Sebuah video yang dirilis oleh para ilmuwan menunjukkan bagaimana tanah dan lumpur yang menyelimuti spesimen dibersihkan dengan air. Selanjutnya mereka melakukan visum pada anak anjing di Yakutsk, Rusia.

Anak anjing yang ditemukan terjaga dengan baik termasuk otak dan gigi yang masih utuh.

Dr Pavel Nikolsky, peneliti dari Institut Geologi, Moskow, mengatakan:

“Bangkai tersebut terawetkan dengan sangat baik dan salah satu hal yang paling penting adalah otaknya terawetkan. Kami dapat mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya kami memperoleh otak hewan di era Pleistosen”

Ilmuwan Cairkan Anak Anjing yang Membeku Selama 12.400 Tahun

Satu spesimen yang diduga merupakan kerabat dari anak anjing ini telah ditemukan dan diambil di lokasi yang sama dekat desa Tumat empat tahun sebelumnya (pada tahun 2011).

Sergey Fedorov, peneliti dari Universitas Federal North-Eastern Rusia, mengatakan: “Anjing ini terawetkan dengan lebih baik dari spesimen sebelumnya, jadi kami berharap untuk mendapatkan lebih banyak informasi baru.”

Dr Artemiy Goncharov, kepala laboratorium penelitian dari Departemen Epidemiologi, Parasitologi dan Desinfectology di Universitas North-Western State Medis di St Petersburg, mengatakan: “Kami mengambil sampel dari tanah yang dikelilingi bangkai untuk mengetahui keterdapatan bakteri.”

“Selanjunya kami akan membandingkan mereka dengan bakteri dari usus anak anjing itu. Kami berharap dapat menemukan bakteri purba di antara mereka.”

Ada kemungkinan di lokasi yang sama terdapat fosil manusia, ini menunjukkan bahwa anak anjing tersebut bisa saja merupakan hewan peliharaan.

[pg_youtube_advanced url=”https://www.youtube.com/watch?v=StrqlqEtS6w” autohide=”yes” rel=”no” https=”yes”]

Shares
Please Login, Register or comment as Guest.
Subscribe
Pilihan:
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments